Pages

BANNER

Saturday, January 26, 2019

[P1_NCC] Cara Membuat Blog di Blogger

Hai sobat blogger...sekarang saya akan memberikan tutorial cara membuat blog di blogger

ok, caranya adalah sebagai berikut :
1. buka halaman blogger, klik buat blog



2.  setelah itu, masuk ke akun google anda

 

3. tuliskan nama yang akan ditampilkan di halaman blog anda
4. buatlah judul dan alamat blog yang anda inginkan

5. viola.....anda pun sekarang hanya tinggal menulis isi sesuai dengan yang inginkan








Laporan Praktikum Elastisitas

 Tujuan praktikum
Menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas

  1. Alat dan bahan
  2. Dasar Statif
  3. Kaki Statif
  4. Batang Statif
  5. Pegas
  6. Beban
  7. Penggaris
  8. Stopwatch
  9. Pegas Spiral

  • Landasan teori
Hukum Hooke berlaku pada banyak zat padat yang elastis, dan menyatakan bahwa benda Δl sebanding dengan gaya yang diberikan.
F = k Δl
Jika gaya terlalu besar, maka benda akn melewati batas elastisitasnya yang berarti bahwa benda tersebut tidak akan kembali ke bentuk asalnya. Jika gaya lebih besar dari pada kekuatan maksimumnya maka materi tersebut akan patah atau tidak kembali ke bentuk asalnya.
Secara matematis Hukum Hooke dirumuskan: F = – k x, dengan F = gaya pemulih dan x = simpangan, dengan tanda negative menunjukkan bahwa gaya pemulih mempunyai arah berlawanan dengan arah simpangan. Ketika kita menarik pegas ke bawah arah simpangannya ke bawah, sedangkan arah gaya pemulih pegas itu akan berarah ke atas. Dan sebaliknya jika arah simpangan ke atas maka arah gaya pemulih pegas ke bawah. Hukum Hooke dicetuskan pertama kali oleh Robert Hooke (1635-1703).

Jika kita menarik ujung pegas,sementara ujung pegas yang lainnya terikat tetap,pegas akan bertambah panjang.Jika pegas kita lepaskan ,pegas akan kembali ke posisi semula akibat gaya pemulih.Pertambahan panjang pegas saat diberi gaya akan sebanding dengan besar gaya yang diberikan ,hal ini sesuai dengan hokum nooke yang menyatakan bahwa “ Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas,maka perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya.(fisika memang asik,4 Maret 2012)
Pernyataan tersebut pertama kali di kemukakan oleh ROBERT HOOKE,seoramh arsitek yang ditugaskan untuk membangun kembali gedung gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahuhn 1666 .Oleh karena itu,pernyataan di atas dikenal sebagai hokum hooke .(Marthen Kanginan,Juni 2013,235)
Selain bergantung pada besar gaya berat beban yang digantungkan,pertambahan panjang pegas juga bergantung pada kekakuan pegas.Untuk gaya beban yang sama,pertambahan panjang pegas yang lebih kaku akan lebih kecil daripada pertambahan panjang pegas yang kekakuannya lebih kecil.Kekakuan sebuah pegas ditunjukkan dengan suatu nilai karakteristik yang disebut konstanta gaya pegas atau disngkat konstanta pegas k..Makin besar nilai k makin kaku pegas itu.(Bagus raharja dkk,Mei 2013,128)

Hukum hooke berlaku hanya pada batas linear karakteristik bahan,daerah ketika pertambahan panjang pegas sebanding dengan besar gaya yang diterima pegas.batas linear sebuah pegas,biasanya dipahami sebagai keadaan ketika besar gaya yang diberikan akan menyebabkan pegas memanjang hinggga dua kali panjangnya.Jika hal itu dilakukan pegas akan rusak,daya elastisitasnya akan berkurang atau bahkan hilang.(Gurumuda.net,7 Des 2013).

Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar kembali ke bentuk semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya berat dan pertambahan panjang, dapat dirumuskan, tetapan pegas dapat ditentukan melalui penjelasan dan persamaan berikut:

Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara vertical. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
F adalah gaya (dalam unit newton)
k adalah konstante pegas (dalam newton per meter)
x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).

Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas danpertambahan panjang (X), didaerah yang ada dalam batas kelentingan pegas.F = k.Δx Atau : F = k (tetap) xk adalah suatu tetapan perbandingan yang disebut tetapan pegas yang nilainyaberbeda untuk pegas yang berbeda.Tetapan pegas adalah gaya per satuan tambahan panjang. Satuannya dalam SI adalah N/m.
Persamaan gerak getaran dapat diturunkan dari dua buah hukum gerak, yaitu Hukum II Newton dan Hukum Hooke. Jika gaya pegas adalah satu – satunya gaya luar yang bekerja pada benda, maka pada benda berlaku Hukum II Newton Atau Persamaan diatas merupakan persamaan gerak getaran selaras (simple harmonic motion). Dalam getaran selaras, benda berosilasi di antara dua posisi dalam waktu (periode) tertentu dengan asumsi tanpa kehilangan tenaga mekaniknya. Dengan kata lain, simpangan maksimum (amplitudo) getaran tetap. Dapat ditulis menjadi Persamaan diatas disebut persamaan diferensial, karena mengandung suku yang berupa diferensial. Penyelesaian dari Persamaan tersebut dapat berbentuk Gambar simpangan getaran selaras sederhana. Fungsi x periodik dan berulang pada simpangan yang sama dengan keanikan sebesar 2 Periode getaran T adalah waktu yang diperlukan benda untuk menjalani gerakan satu putaran (cycle). Ini berarti nilai x pada saat t sama dengan nilai x pada saat t + T.
Berdasarkan kenyataan ini dapat diketahui bahwa:

Kebalikan dari periode dinamakan f. Frekuensi menyatakan jumlah getaran per satuan waktu. Satuannya adalah hertz (Hz) Dengan demikian, frekuensi sudutnya adalah Persamaan gerak getaran di atas dapat juga dinyatakan dalam cosinus, yaitu Suatu getaran memiliki persamaan simpangan unik yang bentuk de_nitifnya ditentukan oleh posisi awal dan kecepatan awal (keduaya sering disebut sebagai syarat awal). Karakteristik Rangkaian Pegas Pada dasarnya rangkaian pegas ada dua, yaitu rangakaian seri dan paralel. Jika sebuah sistem tersusun atas rangkaian seri dan paralel, rangkaian itu disebut rangakaian kompleks.

Dalam bahasan ini akan dijelaskan nilai konstanta pegas (k) sistem untuk pegas-pegas yang tersusun secara seri dan paralel. Pada rangkaian seri, gaya yang bekerja pada setiap pegas sama tetapi pertambahan panjang setiap pegas berbeda. Sedangkan pada rangkaina paralel, gaya yang bekerja pada setiap pegas berbeda tetapi pertambahan panjang setiap pegas adalah sama.

Contoh rangkaian seri dan paralel dari tiga pegas dapat dilihat dari percobaan berikut : Rangkaian Seri Rangkaian Paralel Untuk rangkaian pegas secara seri berlaku kaitan, yitu perubahan panjang total pegas merupakan penjumlahan perubahan panjang masing-masing pegas. Sehingga, dapat dirumuskan :
Δxtotal = Δx1 + Δx2 + Δx3


Dengan menerapkan hukum Hooke F = k Δx dan gaya pada setiap pegas sama dengan gaya total yang bekerja ( ), diperoleh nilai konstanta pegas untuk rangkaian pegas secara seri adalah Jika ada n pegas yang tersusun secara seri, nilai konstanta pegas totalnya adalah Jika hanya ada dua pegas yang disusun secara seri, nilai konstanta pegas totalnya adalah Sedangkan dengan rangkaian pegas secara paralel berlaku kaitan gaya total yang bekerja pada pegas sama dengan jumlah dari gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing pegas, yaitu dengan menerapkan hukum Hooke F = k Δx dan pertambahan panjang pada masing-masing pegas sama dengan pertambahan panjang total (Δxtotal=Δx1=Δx2= Δx3), diperoleh nilai konstanta pegas untuk rangkaian pegas secara seri adalah Jika ada n pegas yang tersusun secara paralel, nilai konstanta pegas totalnya adalah Benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan yang tetap, Ini berarti pada benda senantiasa bekerja gaya yang tetap baik arahnya maupun besarnya. Bila gayanya selalu berubah-ubah, percepatannyapun berubah-ubah pula.








Gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut Gerak Periodik. Gerak periodik ini selalu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus, oleh sebab itu gerak periodik disebut Gerak Harmonik. Jika gerak yang periodik ini bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama disebut Getaran atau Osilasi. Gerak Harmonic Sederhana adalah gerak bolak-balik yang melewati titik keseimbangan dengan frekuensi tetap dan tidak mengalami redaman atau damping. Dengan kata lain, gaya yang bekerja pada partikel hanya bergantung pada posisi. Gerak harmonic teredam dimana gaya yang bekerja pada partikel bergantung pada posisi dan kecepatan partikel. Adapun gerak harmonic teredam terpaksa, yaitu gerak partikel dipaksa untuk melakukan gerak teredam karena adanya gaya luar yang bekerja pada partikel.

Salah satu prinsip dasar dari analisa struktur adalah hukum Hooke yang menyatakan bahwa pada suatu struktur : hubungan tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah proporsional atau hubungan beban (load) dan deformasi (deformations) adalah proporsional. Struktur yang mengikuti hukum Hooke dikatakan elastis linier dimana hubungan F dan y berupa garis lurus. Sedangkan struktur yang tidak mengikuti hukum Hooke dikatakan Elastis non linier.


Tanda negatif (-) dalam persamaan menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan perpanjangan.
”jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas,pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai Hukum Hooke.Untuk menyelidiki berlakunya hukum hooke, kita bisa melakukan percobaan pada pegas. Selisih panjang pegas ketika diberi gaya tarik dengan panjang awalnya disebut pertambahan panjang.
Seperti kita menyelidiki sifat elastisitas bahan, kita juga mengukur pertambahan panjang pegas dan besarnya gaya yang diberikan.Dalam hal ini,gaya yang diberikan sama dengan berat benda = massa x percepatan gravitasi.






  1. Prosedur Praktikum
  2. Susunlah statif seprti gambar berikut
  3. Ukur panjang pegas awal / sebelum diberi beban = l0
  4. Gantungkan beban pada ujung pegas (berat beban diukur menggunakan neraca pegas)
  5. Ukur panjang akhir pegas (lt) setelah diberi beban
  6. Ulangi percobaan untuk massa beban yang berbeda
  7. Masukkan datanya ke tabel hasil pengamatan



  1. Tabel hasil pengamatan
Percobaan ke Massa(kg) Berat=w=m.g(N) Lo(m) Lt(m)
1 3010-3 310-1 5510-3 10010-3
2 10010-3 1010-1 5510-3 16510-3
3 13010-3 1310-1 5510-3 20010-3
4 100010-3 10010-1 5510-3 36010-3

  1. Analisis Data dan perhitungan
  2. Lengkapi table analisis data berikut ini
Percobaan ke F(N) ΔL = Lt-Lo(m) F/ΔL
1 310-1 4510-3 6,7102
2 1010-1 11010-3 9,0102
3 1310-1 14510-3 8,9102
4 10010-1 30510-3 32,7102

  1. Adakah kecenderungan pola tertentu yang teramati pada analisis data? Pola apa yang teramati?
  2. Buatlah grafik pertambahan panjang pegas terhadap pertambahan gaya
  3. Bagaimana bentuk grafik yang dihasilkan
  4. Apa yang terjadi jika pegas terus-terusan diberi beban?
  5. Setiap kali ditambahkan beban pada pegas, apa yang terjadi pada pegas?
  6. Apa yang dimaksud dengan tetapan gaya pegas?
  7. Tuliskan rumus untuk menghitung gaya pegas.

Jawaban:

  1. Dari percobaan 1 dan 2 hasilnya menaik, percobaan 3 hasilnya menurun, percobaan 4 hasilnya menaik
  2. Menaik
  3. Pegas akan merenggang, dan tidak akan kembali ke bentuk semula
  4. Pegas bertambah panjang
  5. Tetapan pegas adalah tetapan yang berlaku untuk benda elastis jika diber gaya yang tidak melampaui titik a(batas hukum hooke)
  6. F = k Δl


  • KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum mengenai Hukum Hooke ini adalah sebagai berikut :

  1. Semakin berat massa beban yang digantung pada pegas, maka semakin besar gaya yang diperlukan untuk menarik beban ke bawah.
  2. Besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa, gaya, dan gravitasi. Dan dapat terjadi kesalahan atau ketidakakuratan data karena pengaruh keseimbangan pegas, kesalahan dalam penghitungan massa maupun gaya.
  3. Renggang tidaknya suatu pegas dipengaruhi oleh massa beban yang digantungkan.
  4. Besarnya gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas (ΔL) yaitu panjang akhir – panjang awal.


  • DAFTAR PUSTAKA

http://rajasariamelia.blogspot.com/2014/05/praktikum-hukum-hooke.html http://alymandaku.wordpress.com/
http://gracep3.wordpress.com/
http://slideshare.com/HukumHooke/