Pages

BANNER

Tuesday, June 20, 2017

Laporan Praktikum Fermentasi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan ketersediaan oksigen bebas. Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat. Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob.
Fermentasi sudah dilakukan manusia sejak ditemukannya  jamur dan bakteri yang mampu memfermentasi. Contoh produk hasil fermentasi yaitu, alcohol, bir, tape, dll. Tapi pada kenyataannya di lapangan, sering ditemui produsen tape, misalnya, menggunakan ragi secara tidak wajar atau tidak sesuai aturan. Padahal, jika terlalu berlebihan akan mngakibatkan terciptanya produk yang tidak sesuai harapan.
Dalam hal ini kami melakukan praktikum yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah ragi/fermipan/saccharomyces yang diberikan serta apa saja yang terjadi pada saat proses fermentasi berlangsung.

1.2    Tujuan
Memahami peristiwa fermentasi dan menemukan hasilnya.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan ketidaktersediaan oksigen bebas.Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat.
Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob.

B.     Mikroba yang BerperanDalam Proses Fermentasi
1.      Fermentasi Asam Asetat
Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahui sebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatan wine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.
2.      Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasa yang palingberperan dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat. Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.
 
3.      Fermentasi Asam Sitrat
Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umum digunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau pati menjadi asam sitrat melalui pengubahan pada TCA.

4.       Fermentasi Asam Glutamat
Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa. Mula pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicu.

C.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi
Faktor-faktor  yang mempengaruhi  proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen.
Untuk pertumbuhannya, yeast memerlukan energi yang berasal dari karbon. Gula adalah substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi gula sangat mempengaruhi kuantitas alkohol yang dihasilkan.
Kandungan gas karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2atm) akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan yeast, tetapi tidak menghentikan fermentasi alkohol. Pada tekanan lebih besar dari 30 atm, fermentasi alcohol baru terhenti sama sekali.
1.    pH
PH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar antara 4,0sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alcohol akan berjalan dengan lambat.
2.    Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient.Nutrien yang dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu nutrient makro dan nutrient mikro. Nutrien makro meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat  yang mengandung karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P dan K dari pupuk NPK. Unsur mikro meliputi vitamin dan mineral-mineral lain yang disebut trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al.
3.     Temperatur
Mikroorganisme mempunyai temperature maksimal, optimal, dan minimal untuk pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk yeast berkisarantara 25-30ºC dan temperature maksimal antara 35-47ºC. Beberapa jenis yeast dapat hidup pada suhu 0ºC. Temperatur selama fermentasi perlu mendapatkan perhatian, karena di samping temperature mempunyai efek yang langsung terhadap pertumbuhan yeast juga mempengaruhi komposisi produk akhir. Pada temperature yang terlalu tinggi akan menonaktifkan yeast. Pada temperature yang terlalu rendah yeast akan menjadi tidak aktif.

 BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Jum’at, 9 September 2016 di Laboraturium Biologi SMA IT AL-ITTIHAD
3.2 Alat dan Bahan:
Alat                                                                       bahan:
1.      2 buah Erlenmeyer                                         1. Gula 10 gram
2.      Selang / sedotan                                             2. Plastisin / vaselin
3.      Neraca Analitis / timbangan                           3. Ragi roti 5 gram
4.      Pipet                                                               4. phenolptalein
5.      Thermometer                                                  5. Air kapur
6.      Spatula
7.      Gelas kimia

3.3 Cara Kerja:
1.      Larutkan 10 gram gula kedalam 50 ml air ke dalam tabung A lalu tambahkan5 gram ragi roti
2.      Isi tabung B dengan air sebnayak 50 ml lalu berikan larutan Phenolptalein sebanyak 3 tetes
3.      Kemudian susun perangkat seperti gambar

 4.      Sebelum ditutup dengan palstisin amatilah dan catat pada table:
a.       Aroma pada tabung A dan B
b.      Suhu awal di tabungA
c.       Warna cairan pada tabung A dan B
5.      Setelah pengamatan awal tutuplah rangkaian percobaan dengan plastisin
6.      Tunggu selama 20 menit lalu amati kembali seperti pada no.4
7.      Catatlah pengamatan akhir pada table pengamatan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan:

Tabung

Perubahan

Perubahan
Awal
Akhir


A
Suhu (oC)
27
29
Keadaan
Kental
Berbuih
Warna
Cokelat muda
Cokelat tua
Bau
Aroma roti
Aroma tapai


B
Warna
Pink
Pink pudar
Bau
Kapur
Tidak berbau
Keadaan
Berwarna
Berwarna lebih pudar

4.2 Pertanyaan dan Pembahasan
Pertanyaan :
1.      Apa yang terjadi pada Tabung A?
Pada tabung A terjadi kenaikan suhu, perubahan warna dari cokelat muda menjadi cokelat tua, dan perubahan keadaan dari kental menjadi berbuih.
2.      Apa yang terjadi pada Tabung B?
Pada tabung B terjadi perubahan warna dari berwarna pink menjadi pink pudar, dan terjadi peubahan bau dari bau kapur menjadi tidak berbau
3.      Mengapa terjadi kenaikan suhu di Tabung A?
Kenaikan suhu pada tabung A terjadi karena fermentasi menghasilkan ATP(energi) dari fermentasi tersebut.
4.      Mengapa terjadi aroma di Tabung B? Jelaskan!
Percobaan ini adalah percobaan fermentasi alkohol yang memakai fermipan dan tepunng yang mengandung glukosa di dalamnya, sehingga memungkinkan proses fermetasi alkohol yang berasal dari respirasi anaerob glukosa yang menyebabkan aroma alkohol yang menyengat pada tabung B.
5.      Mengapa terjadi perubahan warna di Tabung B? Jelaskan reaksinya!
Perubahan warna terjadi di tabung B karena sifat basa dalam larutan berkurang dikarenakan oleh reaksi antara larutan kapur (Ca(OH)2) dan gas karbon dioksida (CO2).
Reaksi : Ca(OH)2 + CO ————> CaCO3 + H2O
6.      Apa yang dimaksud fermentasi alkohol? Tuliskan reaksinya!
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan karbon dioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras. Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
7.      Jelaskan ciri fermentasi!
Ciri-ciri dari Fermentasi adalah :
1. Terjadi pada organisme yang tidak membutuhkan oksigen bebas
2. terjadi proses glikolisis
3. tidak terjadi penyaluran elektron ke Siklus Krebs dan Transpor Elektron
4. energi (ATP) yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan Respirasi aerob
8.      Buatlah kesimpulan dari praktikum kali ini.
Pada percobaan ini menghasilkan ATP, sehingga suhu menjadi naik. menghasilkan CO2, sehingga muncul buih dan merubah bau kapur menjadi netral dikarenakan ini reaks fermentasi alcohol.

BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh jamur dan bakteri yang berlangsung dalam keadaan anaerob (tidak memerlukan oksigen dari udara bebas) dengan bantuan enzim. Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghasilkan energi.
Setelah terjadinya reaksi  fermentasi pada tabung A terdapat bau yang bila di cium baunya seperti bau tapai, ini berasal dari tabung B yang melakukan proses fermentasi

5.2    Saran
 1.      Sebaiknya dalam membuat fermentasi memperhatikan jumlah ragi yang akan dicampurkan.
2.      Saat menutup tabung erlemeyer dengan sumbat plastisinnya lebih rapat agar udara di dalam tabung tidak keluar karena dapat menyebabkan analisisnya berbeda.

 
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2014. Laporan Praktikum Fermentasi. Diakses dari http://nyemania.blogspot.co.id/2014/09/laporan-praktikum-fermentasi.html. Tanggal akses 18 September 2016
Wida Alika. 2014. Laporan Praktikum Biologi Fermentasi. Diakses dari http://gudang-laprak.blogspot.co.id/2014/05/laporan-praktikum-fermentasi.html. Tanggal akses 18 September 2016

 

No comments:

Post a Comment